Rabu, 21 Oktober 2009

Perencanaan media





KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati marilah kita panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat yang diberikan kepada kita. Sholawat serta salam kita haturkan kepada khoirul An-biya' wal mursalin, dialah teladan pemilik kesempurnaan multi dimensi dan figur kamil yang tetap terpijak hamparan bumi.
Selanjutnya kami selaku penyusun makalah ini, pertama mengucapkan terima kasih pada Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini.
Kedua kalinya kami minta maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini, serta kami harapkan saran dan kritiknya.
Tiada yang lebih membahagiakan kami kecuali kegunaan dan manfaat dari makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat.

kudus, 22 oktober 2009
Penyusun

JADUN


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

“Manusia hanya dapat berencana dan berusaha, sedangkan Allah-lah yang menentukan”.
Ungkapan tersebut menggambarkan bagaimana pentingnya usaha dalam melakukan sesuatu agar usaha tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan perlu adanya rencana (planning) yang menjadi trik-trik dalam merealisasikan dari tujuan yang diinginkan.
Pentingnya sebuah rencana sebagai suatu yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakn usaha sehingga dapat dikatakan bahwa rencana merupakan setengah keberhasilan (kesuksesan) dari usaha yang akan terjadi.
Agar proses belajar dan mengajar (PBM) dapat berjalan dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua indranya. Pemanfaatan indra erat hubungannya dengan bagaimana kekreatifan seorang guru dalam menuangkan pesannya kepada peserta didik, adanya media dianggap salah satu cara kreatif dalam menuangkan pesan tidak menonton hanya itu-itu saja, tapi penuh dengan kreasi yang memacu pada pemanfaatan indra-indra yang ada.

B. PERMASALAHAN

Sesuai latar belakang diatas, penyusun akan membicarakan tetntang bagaimana teknik (cara) dalam merencanakan media sehingga perencanaan tersebut dapat tersusun rapi dan sistematis yang juga berguna bagi kelangsungan proses belajar mengajar agar dapat sukses sesuai dengan yang dikehendaki.

BAB II
PEMBAHASAN

Perencanaan media merupakan sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan atau proses belajar mengajar karena dalam PBM penggunaan media merupakan salah satu bentuk kekreatifan dari seorang guru sehingga dalam mengajar tidak monoton dan penuh kreasi sehingga dpat memacu keaktifan peserta didik dalam menerima dan tidak bosan dalam menerima pesan-pesan.
Dalam merencanakan media, perlu adanya kesiapan-kesiapan yang teliti dan paling tidak menyusunnya secara sistematik, seperti sebagai berikut :

1. Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa.

Dalam PBM kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan, ketrampilan dan sikap yang dimiliki sekarang, kemampuan, ketrampilan dan sikap yang diinginkan siswa antara lain dengan adanya tuntutan dari :
a. Lapangan Pekerjaan
b. Lingkungan
c. Kurikulum
Kaitannya dengan karakteristik siswa hendaknya merencanakan media pendidik harus mengetahui karakter siswa yang akan ditangani dengan media tersebut.
Adapun karakter-karakter tersebut adalah :
a. Tingkat umur
b. Jenjang kelas
c. Sekolah
d. Lingkungan, dll.

2. Perumusan Tujuan

Tujuan sesuatu yang harus dilakukan dalam kehidupan, tujuan dapat memberi arah pada tindakan yang dilakukan dan dapat sebagai tolak ukur kebenaran atau kesalahan dan keberhasilan atau kegagalan, oleh karena itu tujuan harus dirumuskan dengan sebaik-baiknya agar setelah proses pembelajaran (interaksional) siswa dapat mengetahui secara pasti perilaku, ketrampilan dan sikap apa yang harus diketahui.
Jenis-jenis Instruksional :
a. Umum ( standar kompetensi ) adalah tujuan akhir dari sesuatu kegiatan pembelajaran.
b. Khusus ( indikator ) adalah penjabaran dari tujuan instruksional khusus atau dapat dikatakan sebagai perantara dari tujuan instruksional umum, kita harus dapat mencapai tujuan insrtuksional khusus.
Sebuah tujuan instruksional yang lengkap mempunyai empat unsur :
A = Audience  Sasaran ( peserta didik / siswa )
B = Behavior  Prilaku ketrampilan yang ingin dicapai
C = Kondisi  (situasi/keadaan) yang jelas diharapkan dapat mendemonstrasikan kemampuan atau ketrampilannya.
D = Degree  Tingkat keberhasilan yang diharapkan dpat dicapai siswa.

3. Perumusan Butir-butir Materi Secara Terperinci

Setelah tujuan instruksional jelas dan mengetahui target kemampuan dan ketrampilan yang dibutuhkan siswa kita harus memikirkan bagaimana siswa dapat memiliki kemampuan dan ketrampilan tersebut. Bahkan pelajaran apa yang harus dipelajari atau pengalaman belajar apa yang harus dilakukan siswa supaya tujuan instruksional tersebut tercapai.

4. Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan

Alat pengukur keberhasilan perlu dirancang dan dirumuskan dengan seksama dan seyogyanya dikembangkan sebelum naskah program media di tulis atau sebelum KBM, alat ini dapat tanpa tes, penugasan atau daftar cek perilaku siswa.

5. Penulisan Naskah Media

Naskah media adalah teks yang berisi materi-materi. Naskah media ada bermacam-macam modelnya tetapi dasarnya sama yaitu sebagai penuntun dalam memproduksi program media tersebut.
a. Penulisan Naskah Audio
Perencanaan audio dapat menarik dan indah karena dapat menimbulkan daya fantasi pada pendengarnya, oleh karena itu suatu program audio akan sangat efektif apabila dengan menggunakan bunyi dan suara yang dapat merangsang pendengar untuk menggunakan imajinasinya sehingga ia dapat memvisualkan pesan-pesan yang ingin kita sampaikan.
b. Penulisan Naskah Audio Film Bingkai
Pada film bingkai dapat disampaikan dengan audio dan isual, penulisan naskah film bingkai tidak perlu percakapan yang panjang-panjang, informasi yang sudah diberikan visual tidak perlu diberikan lagi oleh narasinya.
Beberapa petunjuk tambahan dalam penulisan naskah film bingkai :
- Pesan yang akan disampaikan diutamakan dalam bentuk visual
- Bahasa yang digunakan adalah bahasa lisan.
- Musik yang digunakan dipakai pada awal dan akhir program.

6. Evaluasi Program

Evaluasi ini dibuat dimaksudkan untuk apakah media yang dibuat sudah mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.
Evaluasi pada program media ada 2 macam, yaitu :
a. Formatif, yaitu : Proses dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektifitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Sumatif, yaitu : Penentuan data yang dibuat itu patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau apakah media tersebut benar-benar efektif yang seperti anda laporkan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian-uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Suatu proses belajar mengajar yang efektif dan efisien bukanlah suatu yang mudah, tapi memerlukan perencanaan yang sistematis.
2. Dengan menguasai beberapa media, pembelajaran tidak membosankan dan sangat menghasilkan sehingga gairah siswa dalam menerima pelajaran meningkat.
3. Dalam merencanakan media perlu kesiapan-kesiapan yang teliti dan disusun dengan sistematis.

B. PENUTUP

Alhamdulillah berkat limpahan rahmat dan hidayah dari Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Demikianlah, makalah yang dapat penulis sampaikan, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya, Amin...

DAFTAR PUSTAKA

Sadiman Arif S. dkk,. Media Pendidikan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
Sudjana, Nana, Rifa'i, Ahmad. Media Pembelajaran. Jakarta. Sinar Baru Algesindo
Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. 1997

Tidak ada komentar:

Posting Komentar